Salah paham
Suatu ketika seorang pedagang pentol tengah melayani pembeli, pembeli tersebut menggunakan uang tahun emisi 2016 namun karena pedagang pentol yang sudah lanjut usia menganggap uang itu palsu karena uang tersebut memang tidak seperti uang pada umumnya.
Pembeli : mbah tumbas pentol (mbah beli pentol)
Pedagang pentol : tuku piro? (beli berapa? )
Pembeli : tumbas 5000 mbah (beli 5000 mbah).
Pedagang pentol mengemas pentolnya
Pedagang pentol : iki nak pentole (ini mas pentolnya)
Pembeli : niki mbah artone (ini mbah uangnya)
Pedagang pentol : opo nak duek dolanan mbok gae tuku (uang mainan kok di buat beli pentol)
Pembeli : mboten mbah niki arto asli (nggak mbah ini uang asli)
Pedagang pentol : mbok kiro aku uto palsu duek iki (kamu kira saya buta ini uang palsu
Pembeli : mboten mbah niki asli duek anyar (nggak mbah ini asli uang keluaran terbaru mbah).
Akhirnya ada seorang warga yang menjelaskan kepada pedagang pentol tersebut dan pedagang pentol mau menerima uang tersebut.
Dari cerita tersebut aku ingin mensosialisasikan uang rupiah karena aku cinta indonesia aku cinta rupiah.
No comments:
Post a Comment